Friday, November 6, 2009

Ajang Gaulnya anak Hacker

Ajang tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Majalah InfoKomputer mengangkat tren keamanan komputer yang saat ini merupakan salah konsentrasi besar para praktisi TI termasuk yang tergabung dalam industri perbankan, pendidikan, telekomunikasi, dan manufaktur.

Tahun 2009 Hackers Day akan diisi oleh pembicara dari kalangan praktisi dan pendidikan. Prof. Eko Indrajit misalnya, akan mengangkat tema tentang bagaimana melindungi diri di dunia maya dengan 6 cara ampuh (Cyber-6) yang merupakan perpaduan cara holistik dan sistemik ala ID-SIRTII. Ada lagi tema dahsyat yang akan dibawakan oleh pendiri komunitas keamanan ECHO, Ahmad Muammar. Konsultan keamanan dari Hermis Consulting ini akan "menelanjangi" kelemahan-kemanan yang ada pada BlackBerry. Ponsel cerdas yang sedang naik daun di Indonesia ini ternyata menjadi salah satu incaran utama para attackers dunia maya.

Tema lain yang tak kalah menarik adalah Facebook Hacking, Aman Beselancar ala IT Illusion, dan Tren Virus dan AntiVirus yang masing-masing akan dibawakan oleh Anselmus Ricky (th0r), Gildas Deograt (pendiri Indonesia Information Security Community) dan Muqqorobien Ma'arufi (pembuat Antivirus InfoKomputer). Sedangkan tren tentang perkembangan keamanan dunia maya di Indonesia di masa mendatang akan dibawakan oleh Budi Rahardjo (Direktur ICT R&D Center ITB).

Nah, Anda yang ingin melindungi diri dari serangan dunia maya sekaligus mengupdate informasi tentang perkembangan seputar keamanan dunia maya bisa mendaftarkan diri di acara ini lewat situs web resmi Hackers Day di: www.infokomputer.com/hackersday
"infokomputer"

Thursday, November 5, 2009

Brain to Brain (B2B), Koneksi Internet Masa Depan

Belum lama dari berita ini diturunkan, diperlihatkan sebuah produk yang diproduksi oleh OCA yang membuat aliran otak sebagai alat kontrol sebuah game. Sebut NIA, Neural Impulse Actuator, tidak menggunakan tombol dan stik, alat ini memberikan pengguna kemampuan untuk mengatur pergerakan dalam game dengan pikiran mereka. Mungkin terdengant mustahil, tapi hal tersebut berfungsi dengan baik, setidaknya untuk hal yang sederhana. Pada kenyataannya, bagi kita, produk tersebut akan sangat berguna bagi manusia, jika memang benar diproduksi.

Universitas Southampton menggunakan konsep ini pada komunikasi. Dr Christopher James dari Universitas Southampton telah berhasil mendemostrasikan transmisi seorang denga seorang lainnya tanpa menggunakan alat lain. Mereka menggunakan EEG (Electroencephalography atau listrik antar kulit kepala) yang didistribusikan dan sebuah signal. Konsep ini mendekati alat NIA karena menggunakan elemen yang sama, EEG.



Laporan mereka seperti berikut: "Sementara pengeras EEG digunakan, orang pertama akan menghasilkan dan mentransmit sejumlah seri digit binari, seperti menggerakan tangan kiri = 0 dan tangan kanan = 1. Orang kedua juga menggunakan pengeras EEG dan komputer mereka menerima digit binari tersebut dan akan memberi tanda dengan lampu LED pada 2 frekuensi yang berbeda, 1 = 0 dan 1 =1. Pola dari lampu LED sangat halus diterima oleh orang kedua. Informasi yang berkode tersebut kemudian di-extract dari aktivitas otak dari orang kedua dan komputer mengdekode informasi tersebut."(udaramaya)